Selasa, 20 Desember 2016

Nama : Rizky suryaman simbolon
Nmp : E1I015024
Kelas : A
Tutorial mendaftar tanahair.indonesia .go.id
Ø  Buka  aplikasi mozila pada komputer. Kemudian ketik  http://tanahair.indonesia%20.go.id. lalu isi data pada kolom, seperti berikut ini :
1.png
Ø  Pada kolom jenis penggunaan, pilih akademik dan isi instuti dimana anda belajar
Ø  Jangan lupa conteng ikon perstujuan pada kolom di bawah jenis penggunaan dan klik kirim
Ø  Maka ada sudah terdaftar pada akun tanah air indosesia dan akan muncul gambar sebagai berikut :
3.png

Ø  Dan selesai.

Senin, 31 Oktober 2016

PRAKTIKUM 1
PERTUMBUHAN
RABU 12 OKTOBER 2016
RIZKY SURYAMAN SIMBOLON (E1I015024)
ASISTEN DOSEN :
RESTI KONTESA
SHERLY ANDRANI
TRI ANGGITA
WINDA LESTARI
WIWIK AMBARWATI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Biologi perikanan sebagai dasar ilmu mengenai semua aspek-aspek yang berhubungan dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama hidupnya.
 Selain itu makhluk hidup juga melakukan reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada ikan,pertumbuhan tersebut dapat diamati secara fisik atau melalui pengamatan perkembangan jaringan. Pertumbuhan pada ikan dapat berlangsung lambat ataupun cepat.
Pertumbuhan ikan meliputi perubahan ukuran bagian-bagian tubuh dan fungsi fisiologis tubuh. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Praktikum mengenai pertumbuhan ikan,aspek reproduksi dan kebiasaan makanan ikan sangat berkaitan dengan program studi biologi perikanan di Departemen Manajemen Sumberdaya perikanan merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemampuan dalam menganalisis dan menduga pertumbuhan dan perkembangan ikan. Sehingga dengan demikian dapat melihat jumlah stok yang ada di alam berdasarkan ukuran ikan.
1.2    TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum pertumbuhan ini adalah untuk mengetahui perkembanagn yang dialami ikan melalui analisa beberapa parameter seperti panjang, berat,faktor kondisi, dan cohort. Selain itu kita dapat menduga secara kualitatif tingkat pertumbuhan yang dialami oleh ikan,dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan,serta pola pertumbuhannya sehingga dapat diduga perkembangan dari populasi ikan tersebut.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,tanggal 12 Oktober 2016, pukul 12.00 – 13.40 WIB dan bertempat di Laboratorium program studiilmukelautandan Perikanan,FakultasPertanian,Universitas Bengkulu.
2.2Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah  alat bedah,penggaris,timbangan digital,papan skala,botol film,kertas label,benang,tisu,lap,plastik meteran,dan kantong palstik hitam.
Bahan yang digunakan oleh setiap praktikan untuk praktikum ini adalah 2 ekor  Ikan Nila (Oreochromisnniloticus)jantandanbetinasertaformalin secukupnya.
2.3 Prosedur Kerja
Ø Mengambil ikan dan meletakkan diatas baki atau plastik meteran yang digunakan sebagai alas meja praktikum untuk diamati.
Ø Apabila ikan masih hidup maka melumpuhkan dahulu dengan menusukkan jarum di bagian otaknya tepatnya pada bagian medulla oblongata. Kemudian ikan dikeringkan dengan tisu agar saat membedah ikan mudah dipegang dan tidak licin.
Ø Kemudian Ikan diberi label agar tidak tertukar dan mudah dibedakan.
Ø Sebelum dibedah,terlebih dahulu ikan diukur panjang total dan panjang bakunya dengan papan skala. Kemudian beratnya diukur menggunakan timbangan digital.
Ø Membedah ikan dengan hati-hati agar organ di dalamnya tidak rusak.
Ø mengamati jenis kelamin berdasarkan gonad dan catat tingkat kematangan gonadnya.
Ø Mengambil gonad ikan kemudian masukkan ke dalam botol film dan tambahkan formalin secukupnya.
Ø memisisahkan usus dari rongga perut dan organ-organ lainnya kemudian diburai.
Ø Mengikat setiap ujung dari usu kemudian ukur panjangnya. Apabila usus putus sambung dengan diikat dengan benang.
Ø Mencatatpanjang usus kemudian masukkan ke dalam botol film dan tambahkan formalin secukupnya.
2.4 Analisa Data
Analisa data mengenai perhitungan panjang dan berat pada ikan :
1.    Pertumbuhan Panjang
Model pertumbuhan yang digunakan adalah model Van Bartalanffy Plot ( VBP)
a)    Banyak kelas.
                N = jumlah seluruh data
b)    Selang kelas
c)     Frekuensi selang kelas penjang
d)    Grafik histogram
2.     Pertumbuhan Berat
Sama dengan pertumbuhan panjang, tetapi menggunakan data berat.
3.     Hubungan Panjang dan Berat
Pertumbuhan dianalisa dengan menggunakan parameter panjang dan berat yaitu dengan rumus: w/L
Dimana :
W = berat
L = panjang
 a dan b = konstanta
Berdasarkan pola hubungan linear maka :
Atau
Korelasi parameter dari hubungan panjang dan berat :
1.       b = 3, pertumbuhan isometric (pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan beratnya)
2.          b ≠ 3, pertumbuhan allometrik
a)    b < 3, allometrik negative (pertambangan panjang lebih dominan)
b)    b > 3, allometrik positif (pertambahan berat lebih dominan)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 DeskripsiIkan Nila (Oreochromisnniloticus)secaraumum
klasifikasiikannila :
Gambar 1. Ikan nila
Klasifikasi :
Kingdom               : Animalia
Filum                      : chordata
Kelas                      : pisces
Ordo                       : percormorphii
Famili                     : cichlidae
Genus                     : oreochromis
Spesies   : Oreochromisniloticus(Yasidi,2005)
MorfologiIkanNila
Bentuktubuhikannila secara umum adalah panjang dan rampung, sisik berukuran besar, mata besar, menonjol, dan bagian tepinya berwarna putih, gurat sisi (linea lateralis) terputus dibagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknya lebih kebawah dari pada letak garis yang memanjang diatas sirip dada. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. Ikan nila memiliki lima sirip, yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga bagian atas sirip ekor. Ada sepasang sirip dada dansiripperut yang berukurankecil, sirip anus hanyasatubuahdanberbentukagakpanjang, sedangkansiripekorberbentukbulatdanhanyaberjumlahsatubuah.
Letak mulut terminal atau diujung tubuh. Posisi perut terhadap sirip dada adalah thoracic. Mulut ikan nila yang dapat disembulkan keluar, sehingga mulut ikan nila ini dapat dimasukkan kedalam, jenis mulut bentuk terminal. Ikan nila mempunyai dua linea lateralis yang benbentuk garis putus-putus, kedua linea lateralis tersebut tidak saling berhubungan, melainkan terpisah yang satu dengan yang lainnya. Linea lateralis yang pertama mulai dari operculum sampai perut dan linea lateralis yang kedua terdapat pada bagian ekor. Ikan nila ini secara khusus mempunyai ciri yaitu berupa alat pernapasan tambahan yang berupa labirin ang berfungsi untuk mempertahankan diri untuk hidup didalam air yang kandungan oksigennya rendah. Dan ikan ini termasuk kedalam Eurihaline yaitu ikan yang mampu hidup dalam kisaran salinitas yang luas antara 5-45 ppm(Effendie, 1997).
Anatomi Ikan Nila
Sistem ekskresi adalah system pembuangan proses pembuangan metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal dan melalui saluran pencernaan. System reproduksi adalah system yang mempertahankan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertile. Embriologi ialah urutan proses perkembangan dari zygot sampai dengan anak ikan dan sampai seterusnya. Organ reproduksi diantaranya adalah organ kelamin, yang menghasilkan sel gamet (kelamin) yaitu spermatozoa (gonad jantan), biasanya sepanjang kiri dan kanan lalu menghasilkan pulu (gonad betina) yaitu ovarium.Jenis dan bagian fungsi sisikKulit memproduksi sisik yang menutupi permukaan tubuhnya, setiap sisik di bentuk dalam kantung epidermis. Tumbuhnya terus menerus selama ikan tersebut masih hidup dan tidak mengalami regenerasi, apabila mengalami kerusakan atau hilan, waktu pertumbuhannya bergantung pada cadangan material baru di sekitar pinggir atau di insang, sehingga ilmuwan dapat mengetahui umur ikan tersebut dengan lingkaran cincin pada sisikPada ikan nila tersebut sisik yang melingkupi tubuhnya sisik pada ikan ini termasuk pada tipe terost, yang tidak memiliki cnamel, dentin dan lapisan pembuluh tulang, hanya memiliki berkas lama saja (Romimohtarto, 2005).
3.2 Pertumbuhan Panjang
3.2.1 Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Total
Grafik 1. Sebaran panjang total ikan nila
Berdasarkan  tabel dan grafik pada sebaran panjang ikan  nila diatas, selang kelas yang memilikipanjang tertinggi yaitu selang kelas  21.7 dankelas 23.1 denganfrekuensisama-samatinggi yaitu28.8 sedangkan selang kelas yangmemilikipanjang terendah adalah selang kelas 26.5 denganfrekuensi 2,7.
3.2.2 Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Jantan
Grafik 2. Panjang total ikan nila jantan
Dilihat dari grafikpanjangkannilajantan diatas, dapat kita simpulkan bahwa panjang ikan nila jantan tertinggi terletak pada selang 21,4 dan nilai panjang ikan nila jantan terendah terletak pada selang 19,7 dan 24,8.
3.2.3 Pertumbuhan Panjang Ikan Nila Betina
Grafik 3. Panjang ikan nila betina
Dilihat dari grafikpanjangkannilabetina di atas,dapat kita lihat bahwa panjang ikan nila betina tertinggi terletak pada nilai 22,5 dan nilai terendah terlerak pada nilai 26,5.
3.3 Pertumbuhan Berat
3.3.1 Pertumbuhan Berat Ikan Nila
Grafik 4. Berat total ikan nila
Pada grafik di atas dapat dilihat sebaranberat ikan nila diatas dapat di simpulkan bahwa selangkelasyang memilikiukuranberatterbesar adalah 187,7 dan yang terkecil adalah 329 dan 376,1.
3.3.2 Pertumbuhan Berat Ikan Nila Jantan
Grafik 5. Berat total ikan nila jantan
Pada grafikberat total ikanjantan di atas dapat dilihat, sebaranberat ikan nilajantanyang memilikiukuranberatterbesar adalah 203,2 dan yang terkecil adalah 363,1
3.3.3 Pertumbuhan Berat Ikan Nila Betina
Grafik 6. Berat total ikan nila betina
Berdasarkan grafikberat total ikannilabetina diatas, berat ikan nila betina tertinggi terletak pada nilai 213,2enganfrekuensi 32,6 dan berat terendah terletak pada nilai 373,1denganfrekuensi 1,9.
3.4 Hubungan Panjang Berat
3.4.1 Hubungan Panjang Berat Ikan Nila Jantan
Pertumbuhan panjang tubuh ikan tentu saja dibarengi dengan pertumbuhan berat ikan tersebut (Arie,1990).
Grafik 7. Hubungan panjang dan berat ikan nila jantan
Berdasarkan grafik hubungan panjang berat ikan nila jantan dengan ikan nila betina maka dapat dilihat bahwa grafik hubungan panjang dan berat ikan nila diatas menunjukkan nilaiy = 0.0143x3.0952. Nilai R² = 0.989 yang berarti model dugaan dapat  menjelaskan model observasi.
3.4.2 Hubungan Panjang Berat Ikan Nila Betina
Grafik 8. Hubungan panjang berat ikan nila betina
Berdasarkan grafik hubungan panjang berat ikan nila jantan dengan ikan nila betina maka dapat dilihat bahwa grafik hubungan panjang dan berat ikan nila diatas menunjukkan pola y sebesar 58.321x0.3913. Nilai R2= 0.9333 yang berarti model dugaan dapat  menjelaskan model observasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1    Kesimpulan
Dari data 111 ekor ikan nila (Oreochromis niloticus)yang diamatiuntukmengetahuiperkembangannyamelaluianalisis yang diukur, memiliki ukuran berat dan panjang yang berbeda-beda.Ukuran ikan terpanjang 28 cm dan terberat 400 gram, sedangkan ukuran ikan terpendek 15,5 cm dan beratnya 70 gram.
Secara kualitatif tingkat pertumbuhan yang dialami ikan nila adalah didominan oleh berat ikan daripada panjang ikan dan dalam kondisi gemuk.Pertumbuhanadalahpertambahanukuran, baikpanjangmaupunberat. Pertumbuhandipengaruhifaktorgenetik, hormon dan lingkungan (zathara).
Yang termasuk faktor dalam tersebut adalah faktor keturunan, dimana faktor ini mungkin dapat dikontrol dalam suatu kultur, salah satunya dengan mengdakan seleksi yang baik bagi pertumbuhannya sebagai induk. Kemudian faktor jenis kelamin, kemungkinan tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan, yang menjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut.Faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod (Alwin,2015).
4.2 Saran
Sebaiknya didalam praktikum biologi perikanan mahasiswa dapat lebih mengetahui lagi tentang materi tersebut, dan diharapkan dalam melakukan pratikum pratikan lebih teliti dan tertib.

DAFTAR PUSTAKA
Alwin,2015. LaporanlengkapBiologiPerikanan.http://pengantaroseanografi.blogspot.co.id/2015/03/laporan-lengkap-biologi-perikanan.html.diaksespadatanggal 26 Oktober 2016.pukul 16.45 wib.
Arie, usni.1999. pembenihandanpembesarannila. Penebarswadaya. Jakarta.
Effendie, 1997. BiologiPerikanan. YayasanPustaka Nusantara Yogyakarta.
Romimohtarto, K. 2005. Ilmu Pengetahuan Biota Laut.Djambatan. Jakarta 
Yasidi, F.2005. PenuntunPraktikumBiologiPerikanan. FakultasPerikanandanIlmuKelautan. UniversitasHaluoleo. Kendari.